Bojonegoro/– Pemkab Bojonegoro menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) Innovative Government Award (IGA) tahun 2024. Kegiatan ini sebagai upaya peningkatan kualitas Indeks Inovasi Daerah serta mendorong terwujudnya inovasi daerah yang berkualitas.

Sosialisasi dan dan bimtek IGA 2024 dilaksanakan di ruang Partnership Room Lt. IV gedung Pemkab Bojonegoro, Jumat (5/07/2024). Kegiatan dihadiri Sekretaris Daerah Bojonegoro Nurul Azizah, Asisten II, Asisten III, Kepala Bappeda, dan dari OPD, RSUD, UPT Puskesmas, serta UPT Sekolah.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Bojonegoro Nurul Azizah menyampaikan bahwa setiap tahun Bojonegoro memberi surat edaran kepada seluruh OPD terkait satu OPD satu inovasi. Diantara yang menjadi fokus adalah pengurangan kemiskinan, stunting dan pengangguran.

“Nanti di tahun 2025 diharapkan sudah ada target dalam penurunan angka kemiskinan termasuk juga penempatan pelatihan atau bimtek untuk mengurangi angka pengangguran,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sekda Nurul Azizah menjelaskan Pemkab telah melakukan evaluasi kinerja, di mana ada sejumlah indikator yang menjadi penilaian. Yakni inflasi, stunting, BUMD, layanan publik, pengangguran, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan, dan perizinan. “Dengan berbagai tantangan ini diharapkan setiap OPD dapat menciptakan inovasi baru guna mendorong terwujudnya inovasi daerah yang berkualitas,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro Anwar Mukhtadlo mengatakan bahwa pada tahun 2024 capaian Indeks Inovasi Daerah Kabupaten Bojonegoro sebesar 49,75 dengan predikat Kabupaten Inovatif. Dengan hasil tersebut perlu upaya mendukung pengembangan inovasi sehingga kedepan inovasi yang dihasilkan mampu menjadi cara efektif dan efisien dalam pemecahan masalah OPD serta terjamin keberlangsungannya.

“Salah satunya telah diwujudkan dengan Lomba Inovasi dan Teknologi, Bojonegoro Innovative Award yang diadakan setiap tahun,” tuturnya.

Anwar Mukhtadlo juga menambahkan bahwa Pemkab Bojonegoro juga telah membuka komunikasi dengan beberapa kabupaten lain sebagai upaya kerja sama replikasi inovasi daerah. Bappeda juga telah melakukan pengembangan bank inovasi daerah melalui aplikasi inovasi daerah dengan harapan budaya ‘Satu OPD Satu Inovasi’ dapat terus terjaga keberlangsungannya. (Red)