Bojonegoro, 20 Juli 2024 – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan ‘Bojonegoro Thengul International Folklore Festival’ (B-TIFF) selama lima hari, mulai Sabtu (20/07/2024) hingga Rabu (24/07/2024). 

Pembukaan acara dilakukan pada Sabtu malam (20/07/2024) di Alun-alun Kota Bojonegoro dengan meriah. Festival ini diikuti oleh delapan negara, yakni Rusia, Amerika, Polandia, Jepang, Filipina, Korea Selatan, Bulgaria, dan India, yang turut memeriahkan acara dengan menampilkan kesenian rakyat dari negara masing-masing.

Para peserta akan menyuguhkan berbagai kesenian selama lima hari, termasuk kesenian rakyat dari Bojonegoro seperti wayang thengul, reog, jaranan, oklik, tari thengul, ludruk, karawitan, dan waranggono atau tayub. Selain itu, festival ini juga menyelenggarakan pameran produk UMKM dan ekonomi kreatif yang berlangsung di Alun-alun Kota Bojonegoro.

Festival ini bertujuan untuk mempromosikan seni budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif Bojonegoro ke kancah internasional. Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menyampaikan selamat datang kepada para peserta, terutama yang berasal dari luar negeri, dan berharap mereka dapat menikmati kunjungan mereka di Kabupaten Bojonegoro. “Selamat datang dan selamat berkunjung ke Bojonegoro,” ucapnya.

Usai sambutannya, Pj Bupati menyematkan selendang kain batik Bojonegoro dan memberikan cendera mata kepada perwakilan masing-masing negara.

Kepala Disbudpar Kabupaten Bojonegoro, Budiyanto, menjelaskan bahwa festival ini selain untuk promosi seni budaya dan pariwisata, juga bertujuan untuk menjalin kemitraan dengan negara-negara yang memiliki kesenian rakyat. Kegiatan ini juga memberikan motivasi kepada seniman lokal untuk meningkatkan kreativitas dan memberi mereka kesempatan untuk tampil bersama seniman internasional. “Sehingga mereka termotivasi dan bangga, kesenian kita bisa tampil bersama dengan kesenian-kesenian internasional,” tuturnya.

Budiyanto berharap festival ini bisa meningkatkan promosi pariwisata Bojonegoro dan mendongkrak tingkat hunian jasa akomodasi, hotel, serta sektor makanan dan minuman. Selain itu, dia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang pemasaran produk ekonomi kreatif dan UMKM Bojonegoro, memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat.

Sekadar informasi, Bojonegoro Thengul International Folklore Festival pertama kali digelar pada tahun 2019 dan sempat terhenti pada tahun 2020-2022 akibat pandemi COVID-19. Festival ini kembali digelar pada tahun 2023 dan tahun ini merupakan kali ketiga penyelenggaraannya.

(Team Red)