Tuban, 30 Juli 2024, Jawa Timur – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban mengalami penurunan signifikan menjelang berakhirnya masa jabatan Bupati Aditya Halindra Faridzky. Data menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dikenal sebagai Bumi Ronggolawe ini turun drastis dari 8,88 persen pada tahun 2022 menjadi hanya 4,36 persen pada tahun 2023.
Penurunan ini terungkap dalam Rapat Gabungan Komisi-komisi DPRD Tuban bersama pihak eksekutif dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Tahun Anggaran 2025, yang digelar di ruang paripurna gedung DPRD pada Sabtu (27/07/2024). Rapat ini dihadiri oleh berbagai anggota legislatif dan eksekutif yang membahas tantangan ekonomi yang dihadapi Tuban serta upaya untuk mengatasi penurunan tersebut.
Ketua LSM PASUS, Aris, memberikan sorotan tajam terhadap penurunan drastis ini. “Turunnya pertumbuhan ekonomi hingga 50 persen dalam satu tahun merupakan indikasi adanya permasalahan struktural yang serius,” ungkap Aris. Ia menambahkan bahwa faktor-faktor seperti kebijakan ekonomi yang kurang efektif, minimnya investasi, dan lemahnya daya beli masyarakat bisa menjadi penyebab utama penurunan ini.
Aris juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pemerintah daerah, terutama dalam upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi Tuban di masa mendatang. Menurutnya, pemerintah perlu segera melakukan langkah-langkah strategis untuk membangkitkan kembali perekonomian daerah, seperti memperbaiki iklim investasi, mengoptimalkan potensi sumber daya lokal, dan meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Bupati Aditya Halindra Faridzky, yang masa jabatannya akan segera berakhir, diharapkan dapat memberikan solusi konkrit sebelum akhir masa jabatannya untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang tengah dihadapi Tuban. Sementara itu, DPRD Tuban bersama eksekutif wajib terus mengawal dan mengawasi pelaksanaan kebijakan ekonomi yang dirancang untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Situasi ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah, yang harus mampu menjawab tantangan ekonomi dengan kebijakan yang tepat dan efektif untuk membawa Tuban keluar dari situasi sulit ini. Upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan di Kabupaten Tuban.
Team : suarapasus.com